Mungkin sebagian dari kita suka mengeluh
tentang sifat buruk orang tua kita, entah karena ibu nya cerewet, suka
ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul dan lain sebagainya. Jika
kita seperti ini maka tragis. Kenapa tragis? Karena kita terlalu focus
dengan secuil kekurangan orang tua kita dan melupakan segudang kebaikan
yang telah diberikan kepada kita selama ini. Di pihak lain ada
Orang-orang seusia Anda di luar sana di
pinggir jalanan, di bawah kolong jembatan dan di tempat lainnya mereka
juga suka mengeluh, tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena sifat
orang tua atau ibu mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak
punya lagi orang tua. Bersyukurlah kita yang saat ini masih mempunyai
orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya ibu, coba tanyakan kepada
teman-teman Anda yang ibu nya telah tiada.
Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup. Coba bayangkan jika kita tidak punya ibu lagi, maka ketika kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau bekerja, maka tidak ada lagi tangan yang bias kita cium, jika kita tidak punya ibu lagi maka mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di meja makan saat kita pulang, jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna, jika kita tidak punya ibu lagi kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.
Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup. Coba bayangkan jika kita tidak punya ibu lagi, maka ketika kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau bekerja, maka tidak ada lagi tangan yang bias kita cium, jika kita tidak punya ibu lagi maka mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di meja makan saat kita pulang, jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna, jika kita tidak punya ibu lagi kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.
Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat negative ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun untuk shalat tahajjud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar kita sukses dunia dan akhirat. Mungkin di suatu malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur dan mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum bisa menjadi ibu yang baik bagimu” kita mungkin juga lupa di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu kita rela tidak makan agar jatah makannya bisa dimakan anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kira rela tidur dan lantai dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang hangat.
Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita selama ini, lalu coba renungkan apa yang kita perbuat selama ini kepada ibu kita?
No comments:
Post a Comment